MAKALAH , MAKAN dan tenggelam 2


A.                PENDAHULUAN

A.1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alam. Oleh karena itu,bangsa Eropa menjajah Indonesia. Saat Indonesia dijajah oleh Belanda,Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar.Belanda menggunakan tehnik “devide at impera”,tehnik itu menyebabkan perpecahan antara suku di indonesia . Selain dipecah belahkan , rakyat Indonesia disiksa secara fisik dan psikologis. Tetapi banyak juga yang menentang cara Belanda memperlakukan  rakyat  Indonesia . Dari sekian banyak orang yang menentang munculah para pejuang  yang mempunyai tekad besar untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu kompeni. Perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya sampai disini. Bangsa Indonesia menerima siksaan ang lebih sadis dari Jepang . Tetapi para pejuang bangsa Indonesia tidak pantang menyerah untuk meraih kemerdekaan. Dengan semangat juang ’45 telah sampailah bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan dan berhasil melahirkan suatu ideologi sendiri yang bernama Pancasila .
Setelah berhasil melahirkan suatu ideologi yang bernama Pancasila dan meraih kemerdekaan . Para pejuang masih mengemban tugas yang sangat berat yaitu mempertahankan Pancasila dan kemerdekaan . Namun seimua itu hanya harapan semata , karna saat ini generasi muda  tidak memiliki nilai juang dan sikap nasionalisme . Maka generasi muda tidak mempunyai identitas dan karakter . Hal ini seperti dikatakan oleh  Muhidin M. Dahlan bahwa  Indonesia bangsa perusak . Bangsa yang tak punya mental merawat. Apapun akan dirusanya jika  itu tak memberi keuntugan pragmatis. Tak peduli , bahkan milik berharga Proklamator Indonesia. Dua warisan dari dua bapak pendiri bangsa (Founding Fathers) itu , sepanjang reformasi, terkubur satu-satu. ( Kompas , 23 April 2011).Bangsa Indonesia terlalu mengikuti zaman yang mengarah pada kehidupan modernisasi. Sehingga tanpa disadari,secara tidak langsung bangsa Indonesia telah diperbudak melalui pikiran,gaya hidup dan sebagainya yang mengikuti gaya ke barat-baratan (western). Hal ini seperti yang dikatakan oleh Soekarno,bahwa Indonesia adalah bangsa kuli dan kuli dari bangsa-bangsa. ( Kompas , 23 April 2011 ).
Budaya dari negara lain sebenarnya tidak terlalu penting untuk bangsa Indonesia,karena kekuatan budaya Indonesia yang terpendam merupakan kekuatan inti dari bangsa Indonesia itu sendiri. Maka sebaiknya kita menggali budaya yang terpendam terlebih dahulu dari para generasi tua. Setelah para generasi muda telah mendapatkan ilmu dari para generasi tua tentang kebudayaan Indonesia yang sesungguhnya. Baru para generasi muda mulai mengenalkan kepada negara lain agar kebudayaan kita tidak hanya sebagai kebudayaan nasional, namun dapat menjadi kebudayaan yang mendunia. Mulai dari hal inilah bangsa Indonesia dapat menemukan jati diri yang sesungguhnya dan Indonesia kembali menjadi bangsa yang memiliki karakter tersendiri.
A.2 MASALAH YANG AKAN DIBAHAS
MASALAH UTAMA : Kurangnya kesadaran akan nilai-nilai pancasila oleh rakyat,  wakil rakyat, dan pemerintah di Indonesia
Masalah pertama   : EGOISME BANGSA INDONESIA
            Rakyat Indonesia yang “vokal” atau aktif terlalu banyak menuntut kekurangan­-kekurangan yang belum terpenuhi. Kekurangan itu karena setiap hari Indonesia tidak lepas dari masalah-masalah. Masalah-masalah tersebut, seperti harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang semakin melonjak, kasus-kasus teroris, dan sebagainya. Bagi rakyat Indonesia yang “pasif” atau kurang aktif mereka hanya tinggal “nerimo” apa yang dilakukan wakil rakyat dan pemerintah. Mereka hanya bisa pasrah kepada para petinggi  dengan masalah-masalah yang ada. Mereka juga harus bisa mempertanyakan penyelesaian dan jalan keluar dalam belenggu masalah yang terjadi saat ini kepada para wakil rakyat dan pemerintah.
            Wakil rakyat yang kurang tegas dalam menyikapi masalah-masalah yang terjadi. Harusnya dengan masalah yang terjadi saat ini mereka mereka bisa menanggulangi masalah dengan kepala dingin, bukan seperti anak kecil yang malah ribut dan bertengkar diantara mereka. Kecenderungannya wakil rakyat malah acuh tak acuh terhadap masalah yang ada, seperti tidur pada saat sidang, membuka situs pornografi saat sidang melalui tekhnologi canggih yang mereka miliki, dengan anggaran biaya dari rakyat. Wakil rakyat seharusnya tidak tergiur untuk mengkorupsi uang rakyat dan mereka juga tidak boleh mementingkan diri mereka sendiri yang ingin memiliki gedung yang lebih  mewah daripada gedung yang saat ini mereka miliki. Wakil rakyat harus menyadari keangkuhan dirinya dan lebih mensyukuri fasilitas yang telah diberikan  oleh negara. Apakah mereka tidak memikirkan masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat?
            Pemerintahpun kurang tegas dalam menindak lanjuti akan masalah-masalah yang diterbengkalaikan oleh wakil rakyat seperti DPR. Pemerintah harusnya bisa lebih membuat peraturan yang tegas untuk mengurangi masalah-masalah yang terjadi saat ini, baik dari wakil rakyat maupun di masyarakat. Pemerintah saat ini malah lebih mengurusi urusan internnya sendiri dibandingkan masalah-masalah yang terjadi di negeri ini. Rakyat Indonesia butuh bukti-bukti dari janji-janji pemerintah yang selama ini mereka berikan.





MASALAH KEDUA              : HILANGNYA JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA   
                                                  INDONESIA

            Rakyat Indonesia kurang mencintai budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Mereka justru lebih tertarik dan mencintai budaya asing, tapi mereka meninggalkan budayanya sendiri. Sebaliknya orang-orang asing lebih menyukai budaya kita ( budaya bangsa Indonesia ), tetapi mereka tidak meninggalkan budaya mereka sendiri. Di sini mulai terlihat tidak ada kepekaan nasionalisme pada rakyat Indonesia. Seperti halnya, jika rakyat Indonesia khususnya para generasi muda diberi pilihan untuk menonton wayang golek atau menonton konser Justin Bieber. Pasti mereka lebih memilih menonton konser Justin Bieber karena menurut mereka konser Justin adalah trend masa kini yang wajib ditonton. Sedangkan mereka tidak memilih untuk menonton pementasan wayang golek karena menurut mereka menonton wayang itu sangat membosankan dan “kuno”. Sebaliknya jika orang-orang asing diberikan pilihan seperti itu, mereka lebih memilih untuk menonton wayang golek. Para generasi muda bangsa Indonesia pun lebih menyukai kebudayaan barat karena bagi mereka menunjukkan budayanya sendiri ada rasa malu tersendiri. Sebaliknya, jika orang-orang asing menunjukkan kebudayaan bangsa Indonesia mereka sangat bangga karena dapat mencoba sesuatu hal yang baru. Saat budaya Indonesia diambil oleh negara lain,rakyat Indonesia hanya dapat marah-marah. Sebenarnya marah-marah itu tak ada gunanya lebih baik bangsa Indonesia mencoba untuk melestarikan budaya lain yang harus dipertahankan agar tidak dapat diambil oleh negara lain lagi.
            Pemerintah Indonesia kurang dapat mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri. Seharusnya pemerintah dapat mengenalkan budaya Indonesia kepada negara lain dengan cara, jika ada pertemuan-pertemuan negara-negara di dunia, pemerintah Indonesia bisa membawa beberapa orang Indonesia yang mahir dalam menari, bermain wayang atau menampilkan budaya yang lainnya untuk tampil di acara tersebut, mengadakan pagelaran seni budaya di Indonesia yang diikuti oleh beberapa negara dan Indonesia dapat menampilkan seluruh kesenian-keseniannya, mengadakan pelatihan kesenian budaya-budaya daerah untuk membina para generasi muda mengenal dan mempelajari kesenian di Indonesia, dan yang lainnya.





MASALAH KETIGA  : KURANG MENCINTAI PRODUK DALAM NEGERI

            Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menyukai barang-barang yang terkenal dari luar negeri, mereka rela menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang –barang yang terkenal tersebut. Sebenarnya barang-barang yang menurut mereka terkenal dan berkualitas adalah barang-barang Indonesia yang diekspor ke luar negeri,lalu  diganti brand atau merk yang terkenal, kemudian diimpor lagi ke Indonesia. Seharusnya masyarakat Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri karena ternyata produk yang mereka anggap berkualitas itu adalah produk dalam negeri dan sesungguhnya produk dalam negeri juga bagus , banyak diminati oleh para turis, contohnya batik. Batik banyak diminati oleh turis-turis luar negeri. Jadi kita sebagai rakyat Indonesia yang mengaku cinta tanah air harus mencintai produk dalam negeri melebihi turi-turis yang mencintai produk kita.

















A.3  TUJUAN
Pembahasan masalah-masalah di atas bertujuan :
  1. Untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme pada diri kita masing-masing.
  2. Untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan di Indonesia.
  3. Untuk menumbuhkan rasa cinta kepada produk dan kebudayaan Indonesia
  4. Untuk menambah wawasan generasi muda mengenai sejarah perjuangan negara Indonesia.
  5. Agar rakyat Indonesia lebih selektif dalam memilih kebudayaan luar negeri yang masuk ke Indonesia.
B.     PEMBAHASAN
B.1 TEORI
Masalah pertama  : EGOISME BANGSA INDONESIA
Bangsa Indonesia belakangan ini bersifat individu,karena itu banyak masalah bangsa yang tak terselesaikan di tingkat nasional.Oleh karena itu Taufiq Kiemas meminta seluruh rakyat Indonesia bersatu padu mengatasi radikalisme,terorisme,dan kekerasan horizontal. Ketiga problem ini tak boleh dianggap sebagai problem yang biasa saja,tetapi sudah menjadi masalah serius yang mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Kompas 23 April 2011)
            Rakyat Indonesia sedang dihebohkan dengan rencana pembangunan gedung DPR,mereka tidak menyetujui rencana tersebut, karena menurut rakyat DPR belum sepenuhnya memberikan kesejahteraan yang cukup untuk rakyat. Sedangkan menurut DPR,  rakyat tidak pantas ikut membahas masalah tersebut . Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan pembahasan mengenai pembangunan gedung baru DPR tidak bisa melibatkan rakyat. "Cuma orang-orang elite yang paham membahas masalah ini. Rakyat biasa tidak bisa ikut. Rakyat biasa dari hari ke hari yang terpenting adalah perut mereka terisi. Yang penting mereka bisa makan, kerja, punya rumah, serta ada pendidikan. Jadi, mereka jangan diajak mengurus masalah ini. Urusan seperti ini sebaiknya mengajak orang-orang pintar saja. Misalnya, ajak kampus berdialog. Saya siap untuk berdiskusi masalah pembangunan gedung tersebut,” ujar Marzuki di gedung DPR,  jumat (1/4)




MASALAH KEDUA              : HILANGNYA JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA   
                                                  INDONESIA

Generasi muda di masa sekarang tidak bisa melestarikan,mempertahankan serta merawat kebudayaaan Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Muhidin M. Dahlan bahwa Indonesia bangsa perusak. Bangsa yang tak punya mental merawat. Apapun akan dirusaknya jika itu tak memberi keuntungan pragmatis . Tak peduli, bahkan milik berharga proklamator Indonesia. Dua warisan dari dua bapak pendiri bangsa (founding fathers) itu, sepanjang reformasi terkubur satu-satu.
Pemerintah kurang mekestarikan,mempertahankan dan merawat kebudayaan Indonesia . Menurut Muhidin M. Dahlan, kini jangankan mendokumentasikan ilmu-ilmu di dunia,merawat warisan intelektual dua proklamator Indonesia saja pemerintah tersaruk-saruk. Jangankan mengumpulkan buku atau dokumen dari peradaban global secaara sistematis seperti dilakukan Library of Congress Amerika Serikat dengan bergerilya hingga ke kabupaten-kabupaten kecil mencari dokumen berbahasa Indonesia, merawat rumah peradaban yang ada saja tak sanggup .
           

















Rakyat Indonesia terlalu menyukai produk luar negeri alasan mereka karena kualitas produk Indonesia kurang memuaskan.Menurut Purbayu Budi Santosa, guru besar Fakultas Ekonomi Undip, pegiat ekonomi kelembagaan.Sebenarnya banyak barang produksi di dalam negeri yang cukup berkualitas dan sesuai standar yang ditetapkan, tetapi karena kurangnya diberi kesempatan akhirnya produk itu tidak berkembang. Gerusan efek demontrasi bahwa produk luar negeri lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih murah harus dieliminasi karena hal tersebut merupakan strategi perang modern di mana cara berpikir masyarakat dibelokkan dan dibenarkan bahwa luar negeri lebih baik dari domestik.
Menggenjot rasa nasionalisme untuk mencintai produk dalam negeri sangatlah diperlukan. Kalau masyarakat punya nasionalisme tinggi tentu tidak akan takut terhadap serbuan barang asing. China dan Jepang adalah contoh negara yang tinggi nasionalisme dan kebangsaannya sehingga tidak khawatir akan serbuan produk asing. Hal itu juga didukung dengan produk sejenis di dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya.


0 komentar to "MAKALAH , MAKAN dan tenggelam 2"

Posting Komentar

Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Just have fun ! No COPAS. Diberdayakan oleh Blogger.

The Beatles

The Beatles

Pengikut


bloguez.com

ShoutMix chat widget